Lima Bos Pria Perusahaan Teknologi Terganteng di Dunia

Sofhal Jamil 8:56 PM
Lima Bos Pria Perusahaan Teknologi Terganteng di Dunia - Dalam sebuah perusahaan sosok seorang pemimpin tak bisa di pungkiri memegang peranan yang sangat penting dalam suatu kemajuan perusahaan, seorang pemimpin yang baik, bijaksana dan mampu memanfaatkan resiko sudah pasti menjadi salah satu kunci sukses berkembangnya perusahaan yang mereka kendalikan.

Oleh karena itu, untuk mengisi jabatan chief executive officer (CEO) atau yang sering dikenal sebagai bos tertinggi di sebuah perusahaan tidaklah mudah. Hanya orang-orang yang memiliki kemampuan dan jiwa kepemimpinan mumpuni yang bisa menjabat sebagai CEO ini. Untuk urusan penampilan tidaklah penting, asal memiliki pengalaman serta bisa membuat sukses perusahaan sudah cukup menjadi syarat untuk mendapatkan posisi CEO ini.

Akan tetapi, ada beberapa CEO yang rupanya memiliki keberuntungan sangat luar biasa. Selain memiliki kemampuan bisnis yang hebat, nyatanya mereka juga diberkahi dengan paras yang enak untuk di lihat. Karenanya, sosok-sosok CEO seperti ini selalu mengundang decak kagum dan iri dari para koleganya. Berikut adalah lima bos pria di perusahaan teknologi paling ganteng di dunia :

Brian Chesky dari Airbnb


Bos ganteng di jagat teknologi pertama datang dari Brian Chesky. Ia merupakan pendiri dari perusahaan aplikasi kamar sewaan Airbnb. Kekayaan Brian sejak Airbnb meluncur telah melesat pesat di mana saat ini tercatat mencapai USD 3,3 miliar. Selain pengusaha, Brian juga seorang olahragawan sebagai pemain hoki dan binaraga. Brian tercatat juga merupakan seorang desiner. Tahun lalu, aplikasi buatannya telah dipakai oleh lebih dari 100 juta orang di dunia. Berkat hal itu, Airbnb sukses meraup pendapatan USD 250 juta.

Josh Bayliss dari Virgin Group


Pria 41 tahun asal New Zealand ini merupakan pegawai penting dalam kerajaan bisnis miliuner Richard Branson. Richard adalah pemilik dari maskapai Virgin Airlines. Bekerja sebagai CEO Virgin, Josh bertugas mengelola grup Virgin melalui strategi investasi dan menjual merek Virgin agar semakin berkembang, dipakai dan dikenal masyarakat dunia.


Berdasarkan media cetak New Zealand, proses Josh menjadi bos Virgin Grup pun terbilang unik. Josh bertemu Richard secara tak sengaja saat terjebak macet di London. Pada saat itulah mereka melakukan 'wawancara' dan Richard memutuskan mempercayakan perusahaannya untuk dikelola Josh.

Evan Spiegel dari Snapchat

Evan Spiegel adalah pendiri dari perusahaan pembuat aplikasi Snapchat. Aplikasi ini memiliki 100 juta pengguna aktif setiap harinya. Sejumlah perusahaan ternama seperti CNN, Yahoo, dan Major League Baseball (MLB) telah menggunakan aplikasi ini untuk promosinya. Saat ini nilai pasar Snapchat dihargai setidaknya USD 19 miliar atau setara Rp 255 triliun.

Evan dan partnernya Murphy tidak serta merta lancar untuk sukses. Evan dan Murphy awalnya membuat aplikasi Picaboo, cikal bakal Snapchat, namun gagal. Setelah itu, barulah hadir Snapchat sebagai versi penyempurnaan dari Picaboo yang ternyata tak disangka mendapat respon positif dari masyarakat dunia.

Kesuksesan Snapchat membuat sejumlah perusahaan besar ingin membelinya. Tak terkecuali pemilik Facebook, Mark Zuckerberg. Mark menawarkan Evan USD 3 miliar, namun, mahasiswa DO Stannford ini menolaknya.

Bob Iger dari Disney

Bob Iger mulai bekerja sebagai bos di Disney sejak 1996. Di tangannya, Disney sukses membangun kinerja sebagai perusahaan yang kreatif dan berkinerja keuangan baik dalam industri hiburan.

Pria 63 tahun lulusan Ithaca College ini tetap dipercaya memegang pucuk pimpinan hingga musim panas 2016. Saat ini perusahaan memang membutuhkan kepemimpinan Bob dalam mengeksikusi sejumlah rencana bisnis besar yakni mengakuisisi Lucasfilm, mengembangkan Taman Bermain Disney Shanghai dan merek Marvel yang saat ini melejit berkat sejumlah filmnya seperti Avengers dan Captain America.

Jack Dorsey dari Square

Setelah Dick Costolo, CEO Twitter yang menjabat sejak tahun 2010 lalu mengundurkan diri pada bulan Juni lalu. Pengunduran diri ini menimbulkan banyak spekulasi tentang siapa yang akan mengambil alih sebagai CEO media sosial populer ini. Namun ternyata, Jack Dorsey yang merupakan pendiri Twitter, kembali ke perusahaan ini untuk menggantikan posisi Dick Costolo.

Jack Dorsey yang merupakan CEO Square ini dikabarkan akan menjadi CEO permanen Twitter. Lalu bagaimana posisinya di Square? Ternyata, Dia juga tetap mempertahankannya dan memimpin 2 perusahaan besar ini sekaligus.

Jack Dorsey juga telah mengonfirmasi hal ini melalui Twitter. Dia juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi CEO 2 perusahaan ini sejak 3 bulan yang lalu dan akan mengubah komposisi Dewan Direksi Twitter. "Paling cerdas, paling kuat, dan bertekad untuk memimpin dunia melalui timnya", ujar Jack Dorsey.

Bagaimana, ganteng ganteng bukan para bos muda di atas???(Lima Besar)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »